a GirL waNts 2 SpeaK: April 2008

MTV sebagai suatu channel musik pertama memberikan suatu identitas baru kepada setiap generasi yang melihatnya. Pengaruh dari MTV sejak awal tayangannya telah terlihat dari tahun 1980-an ketika MTV baru muncul. Identitas bintang yang dibawa cukup mampu merepresentasikan bagaimana keadaan pada saat itu, sehingga generasi pada jaman 1980-an mulai memilih untuk bergaya ala bintang-bintang di MTV, seperti semacam trendsetter. Sepertinya bagi publik terutama anak muda, MTV merupakan ikon budaya yang sangat populer. Setidaknya kepopuleran MTV didasari satu premis bahwa MTV adalah trendsetter bagi musik dan gaya hidup yang sedang menjadi trend. Oleh karena itu, MTV memberikan suatu cap atau label baru bagi audiens yang melihat MTV sebagai generasi MTV, karena para audiens tersebut telah terpengaruh dunia yang direpresentasikan oleh MTV.

Representasi yang diberikan oleh para ‘star’ di MTV menentukan bagaimana kehidupan dan style anak muda jaman itu. Bahkan sampai sekarang MTV masih kuat mempengaruhi anak muda dewasa ini dengan representasi-representasi baru yang sesuai dengan dunia sekarang. Trend yang saat ini sedang marak di Amerika misalnya, dapat dengan serempak menjadi trend global yang digandrungi anak muda melalui penyebaran informasi via MTV. Tetapi representasi yang dibawa oleh para star tersebut dipengaruhi juga oleh budaya Amerika Serikat sebagai negara pertama yang menayangkan MTV-walaupun masih terdapat budaya masing-masing negara yang masuk pada penayangan MTV di beberapa negara yang menayangkannya. Hanya saja pengaruh budaya Amerika masih saja terlihat sebagai sentralisasi budaya anak muda MTV yang juga dikarenakan karena ‘adidaya’ Amerika Serikat yang telah terkenal di seluruh belahan dunia.

Di Indonesia, budaya MTV ini mulai masuk akhir tahun 1990-an dimana MTV memberikan suatu sajian baru bagi generasi muda Indonesia. Walau hingga sekarang, MTV Indonesia tidak pernah berdiri sebagai suatu stasiun TV musik sendiri disini, tetapi gaung MTV juga telah mempengaruhi generasi muda kita. MTV Indonesia juga memberikan trendsetter seperti pada negara lain. Hal ini juga dapat disebut bahwa MTV telah memberikan suatu budaya baru bagi anak muda Indonesia dan menjadikannya sebagai trendsetter. Masih ada budaya Indonesia yang dimasukkan dalam representasi para star yang dibawa oleh MTV Indonesia menjadi daya tarik pula bagi anak muda Indonesia, seperti yang mungkin kita tahu di MTV Indonesia terdapat program MTV Salam Dangdut, dimana musik dangdut sangat merepresentasikan budaya musik Indonesia.

MTV adalah penanda paling jelas dari terjadinya imperialisme budaya. Budaya populer yang sedang menjadi trend di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari trend yang dibangun oleh. Begitu juga konstruksi sosial mengenai anak muda yang ideal yang terbangun oleh MTV bisa dipastikan oleh anak muda jaman sekarang yang lebih suka gaul dan dugem, atau singkatnya anak nongkrong MTV. Batas negara tidak lagi menjadi batasan bagi terjadinya imperialisme budaya, kontras sekali dengan imperialisme gaya lama di masa kolonialisme.

Jika anak muda di satu negara tertentu dianggap potensial, MTV kemudian dengan serta merta segera membangun stasiun lokal. Di Indonesia, MTV pada awalnya hanya bisa dinikmati oleh segelintir kaum elit dengan menggunakan antena parabola, kemudian MTV bekerja sama dengan Anteve untuk ditayangkan selama beberapa jam sehari sehingga semakin banyak anak muda yang menikmatinya tanpa harus memakai antena parabola. Dan akhirnya selama 24 jam anak nongkrong MTV dibuai oleh beragam tayangan MTV melalui Global TV.

Dewasa ini, representasi star dapat dilihat pada beberapa program MTV yaitu MTV Ampuh, MTV Zipper, MTV What’s Up, MTV Top Hits, dan lainnya. Identitas ini juga dapat dilihat pada berbagai macam musik dan video klip yang disajikan oleh MTV baik video lokal dari para artis Indonesia atau video dari artis luar negeri.

Oleh karena itu, dari penjelasan diatas dapat disebutkan bahwa dewasa ini MTV lebih mementingkan untuk ‘menjual’ musik daripada harus menampilkan musik sebagai hiburan untuk generasi muda Indonesia secara gratis. Selain itu, budaya asli Indonesia telah menghilang. Hal ini mungkin dikarenakan adanya penggantian stasiun televisi tempat MTV bernaung. Dan juga dikarenakan adanya kepentingan kapitalisme yang semakin kuat untuk meng-globalisasi-kan anak muda Indonesia agar dapat dijual sebagai suatu profit bagi MTV itu sendiri.

a GirL waNts 2 SpeaK

Tuesday, April 15, 2008

eXhaUsTed...

Saturday, April 12, 2008

MTV identity nowadays...

Friday, April 11, 2008

sempet Kaget!!!

sempet Kaget!!!

About Me

Blog Archive